Puisi Berantai Diesnatalis FORMMASTA RAYA KENDARI yang ke 7

Pembacaan Puisi Berantai Malam Puncak Diesnatalis FORMMASTA RAYA ke 7 oleh: Alan Hendrik, Hazlan Zudi & Yusuf Zihandra

Para wakil rakyat pemerkosa kepentingan

Rakyat tak terwakili

Menggonggong kebijakan-kebijakan yang bertentangan 

Mala ikut-ikutan berselingkuh dengan kepentingan demi langgengnya jabatan dan kekuasaan


Hei..! Indonesia membara mata ibu pertiwi memerah

Air mata rakyat kecil kian berdarah, perpecahan tak berarah

Rakyat diadu domba dengan aparat 

Yang dibutuhkan antara perintah dan nurani hingga bertindak serba salah

 

PPKM di peruntukkan bagi rakyat Indonesia  tapi tidak bagi warga asing

Berbadan tegak berfisik kekar berambut cepak, bekerja kasar

Kenapa dibela mati-matian sebagai tenaga ahli

Apakah ahli memegang senjata atau ahli memegang pena


Hei...! didatngkan bergelombang sebagai pekerja

Sementara anak negeri banyak pengangguran

Mencari makan disuruh pulang seolah kelaparan ditiadakan 

Arogansi aparat bertingkah seperti preman bersembunyi dibalik kewenangan


Hei...! preman berseragam 

Sadarkah kau sedang dialatkan dengan kedok tersembunyi 

Bahwa kita sedang diaduh lewat kebijakan 

Rakyat dikurung paksa tanpa solusi tuntas dari pemegang kebijakan


Kelengkapan anak negeri dibisniskan 

Tak mengantongi dokumen vaksin, kenapa diancam dibatasi pelayanan publik? apa apaan ini

Warga asing bergelombang masuk seolah disembunyikan tengah malam lewat bandara 

Warga pribumi diintimidasi dan dibatasi keluar mencari nafka

 

Mungkinkah PPKM strategi megurung rakyat agar taktik kedatangan warga asing tak terbaca

Lihat, lihatlah. Rakyat miskin dimiskinkan bermohon disuruh pulang dan dirumahkan

Aparat bawaan dibingungkan 

Ditanya kelanjutan nasib mala terdiam melepas tangan


Hei..! penguasa tanpa kuasa 

Kenapa tak peka terhadap kelicikan penguasa dan potensi kehancuran

Berutang budi berakibat pendudukan hingga pendudukan

Jika kebiadaban penjajahan tetap dikembangbiakan 


Jangan salahkan kelak perlawanan rakyat menggemah sebagai upaya mengendalikan marwah republik Indonesia dari rengkarnasi penjajahan

Di negeri dengan banyak kekacauan, dengan penuh berita, tentang penipuan dan korupsi

Masyarakat sudah terbiasa menderita dengan kemiskinan dan kelaparan 

Tapi mereka diam tak peduli, mereka tak bertanya apa penyebabnya 


Mereka mempertaruhkan hidup agar negeri mereka selalu dihormati

Kau pemangku kebijakan hingga budak kepentingan

Hentikan segalah omong kosong

Kami rakyat indonesia yatim piatu dan negeri kami bukan milik siapapun kami adalah penguasa atas hak kehendak kami sendiri

 

Kami tahu tipu daya kemenangan 

Kami banyak peduli tentang teman-teman

Cobalah untuk mengalahkan kami

Cobalah untuk menghentikan kami


Harapan kami lebih tinggi dari matahari

Jika kita bersatu dan berjalan bersama

kami mampu mencuri nasib dari takdir itu sendiri

Kami tak ingin apa pun di dunia ini


Ketenangan hati oleh semua orang itu sudah cukup

Ingat rakyat lapar indonesia darurat

Terimakasih...

Comments

Popular posts from this blog

Kabag Ops Polres Kendari Meresmikan Paraso Talaga FORMMASTA RAYA KENDARI

JURUSAN S1 dan D3 di UHO Akreditasinya

Pesona Keindahan Pantai Cemara Desa Kokoe (Talaga Raya)