Nikmatnya "Titigi" makanan khas Talaga Raya

Tigigi makanan khas Talaga Raya

Kendari - Dari makanan, kita bisa mempelajari kebudayaan orang lain. Begitu pula sebaliknya, dengan mempelajari kebudayaan orang lain kita juga bisa tahu makanan khas suatu daerah.

Selain dengan membaca, kita juga bisa belajar kebudayaan orang lain dengan bepergian ke wilayah orang tersebut. Kegiatan bepergian atau pun membaca tentang masakan budaya lain, akan membawa kita untuk belajar tentang berbagai kuliner lezat di berbagai belahan dunia.

Hewan berbentuk bola dengan penuh duri hitam seperti jarum yang bisa menusuk kita ini kerap juga disebut sebagai landak laut. Meski terlihat agak menyeramkan, kenyataannya bulu babi kerap dimakan hidup-hidup di sekitar Mediterania. Makhluk laut yang penampilannya tidak terlalu menggugah selera memiliki telur dan daging yang beraroma amis. Meski pun sering dimakan mentah, beberapa orang lebih suka memakannya hidup-hidup atau memakannya segera setelah dipotong terbuka.

Masih terbilang banyak masyarakat yang tidak menyukai bulu babi/landak landak laut terutama masyarakat perkotaan. Lain halnya masyarakat di daerah kecamatan Talaga Raya bulu babi justru dijadikan menu favorit, masyarakat Talaga Raya memiliki cara tersendiri dalam mengolah landak laut tersebut agar terlihat lezat. Makanan ini cocok disantap ketika saat sedang santai atau piknik di pantai.

Adapun cara pengolahan Titigi yaitu :

- Bulu babi mentah dibersihkan durinya, masyarakat umumnya menggunakan keranjang kemudian di ayak hingga terlepas semua durinya.

- Dibuka gigi bulu babinya kemudian dibersihkan kotoran yang ada didalamnya.

- Isi bulu babi dengan gonad bulu babi hingga penuh kemudian lubangnya ditutup kembali menggunakan kulit bulu babi.

- Setelah itu di bakar, tunggu sampai matang.

Masyarakat setempat menamainya dengan sebutan "Titigi". Dijamin gak bakalan nyesal deh, silahkan mencoba.

Penulis : Hazlan